Masa Kecil Pahlawan Besar

Ir. Soekarno
Presiden pertama Republik Indonesia, Ir. Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno ini merupakan salah satu pemimpin yang sangat disegani di kancah internasional. Sekedar tahu, sebelum beliau dikenal dengan nama Soekarno, ternyata beliau pernah diberi nama lain oleh sang ayah, yaitu Koesno Sosrodiharjo. Namun sayang, nama tersebut tidak bertahan lama. Hal itu disebabkan karena beliau pernah mengalami sakit yang tergolong parah pada umur 11 tahun. Dalam tradisi Jawa, mengganti nama anak (apalagi dianggap tidak cocok atau karena alasan tertentu) itu dianggap biasa.  Ayahnya yang bernama Raden Soekemi Sosrodiharjo kemudian mengganti nama sang anak menjadi Soekarno. Ayahnya yang adalah penggemar Mahabharata (sebuah epik Hindu zaman dulu), memberikan nama Karna dengan harapan, kelak anaknya akan menjadi seseorang yang gagah berani, patriot yang saleh, serta disegani seperti Karna, yang merupakan pahlawan terbesar dalam cerita Mahabharata. Tambahan 'Soe' pada kebanyakan nama orang Jawa, berarti 'baik' atau paling baik dan huruf 'a' biasanya dibaca 'o', sehingga menjadi Soekarno, yang berarti pahlawan yang paling baik. Begitulah nama Koesno yang akhirnya menjadi Karno (Soekarno). 

Ir. Soekarno lahir pada tanggal 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati,Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika. Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Hogere Burger School atau Hoogere Burgerschool adalah sekolah lanjutan tingkat menengah pada zaman Hindia Belanda untuk orang Belanda, Eropa atau elite pribumi dengan bahasa pengantar bahasa Belanda. HBS setara dengan MULO + AMS atau SMP + SMA, namun hanya 5 tahun. 

Catatan lain menyusul :)

Comments

  1. Mantab deh..tambah lagi tulisannya, sob!
    http://bisnisonlinekuterpercaya.blogspot.com

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Benteng Tua yang Tiba-Tiba Berubah Bentuk dan Fungsi

Tips Hemat Ibu Rumah Tangga